Himpunan Mahasiswa Prodi Manajemen Perusahaan ASMI Santa Maria Yogyakarta

Home | AksI LucU | SEJARAH | VISI & MISI | Menjadi Anggota? | Hubungi Kami | Calendar of Events | Members Page | Newsletter | Links | @RTIKEL

@RTIKEL

Selamat Membaca Sajian Berikut Ini :

"E-Marketing - 50% Psikologis dan 50% Teknologi"
- Disajikan oleh : Andreas.W
Jangan bermimpi membangun bisnis internet dari nol dan berhasil apabila tidak memaksimalkan kekuatan Internet sebagai sarana pembangun brand dan pembangun kredibilitas dan kepercayaan.
Karena itu urutannya adalah E-MARKETING yg Sukses maka akan menuntun pada E-BISNIS yang sukses.
Agar inisiatif strategi E-MARKETING sukses maka diperlukan MESIN-MESIN EMARKETING (lihat di sini)yang akan membantu promosi internet yang berhasil. Mesin-mesin eMarketing berbeda dengan mesin-mesin E-Bisnis.
Informasi dan uraian ttg Mesin-mesin eMarketing yang terdapat di situs web kami adalah mesin-mesin yang sangat sederhana namun aplikatif dan suatu KEHARUSAN bagi siapapun atau korporat yang ingin memaksimalkan keberadaan situs web korporat mereka di dunia maya.
Sesuatu yang sederhana bukan berarti tidak efektif justru yang KEBENARAN adalah yang sederhana. Orang marketing melihat segala sesuatu harus di sisi yang aplikatif dan sederhana namun BERMANFAAT bagi sisi pelanggan.
Namun orang TI menganggap yang RUMIT dan njelimet adalah yang HEBAT atau COOL! namun belum tentu yang njelimet dan MAHAL bersifat aplikatif bagi calon pelanggan Anda.
Agar inisiatif strategi E-MARKETING sukses maka diperlukan MESIN-MESIN EMARKETING (lihat di sini)yang akan membantu promosi internet yang berhasil.
Sumber : Bob Julius Onggo adalah Chief editor pada situs webnya, sekaligus sebagai pembicara di berbagai seminar dan forum pemasaran, dan kolomnis tetap di majalah Warta Ekonomi, majalah InfoNet, majalah InfoKomputer dan Bisnis Komputer, serta Majalah Profesi HRD serta pemulis lepas di beberapa tabloid, surat kabar, dan majalah. Beliau juga Pengajar dan dosen di salah satu Universitas Terkemuka di Jakarta




Strategi Tokoh

Sudhamek AWS
CEO Garudafood Group

Chief Executive Officer (CEO) Garudafood Group, ini terpilih sebagai salah satu “CEO Idaman 2005” versi majalah Warta Ekonomi. Sebelumnya, pria kelahiran Rembang 20 Maret 1956, ini terpilih sebagai Entrepreneur of the Year (EoY) 2004 versi Ernst & Young. Sudhamek AWS pun menjadi salah satu dari 34 peserta kontes World Entrepreneur of the Year (WEOY) 2005 di Monte Carlo, Monaco 28 Mei 2005.

Pada gelanggang CEO terbaik sedunia, World Entrepreneur of the Year (WEOY) 2005 yang diikuti 34 peserta pemenang di tingkat negara (country winners), itu Sudhamek AWS membawa misi mengharumkan nama bangsa. Dia memaparkan visi Garudafood dalam hal komitmen, keterlibatan (partisipasi), dan menjadi model. Ia bangga bisa menerangkan tentang sebuah perusahaan yang dimulai dari bawah, kemudian bisa berkembang sedemikian rupa karena menekankan kebersamaan, kejujuran, inovasi, reputasi, dan kredibilitas.



CEO Idaman 2005

Sementara, berdasarkan survei majalah Warta Ekonomi 2-20 Mei 2005, Sudhamek AWS, terpilih sebagai salah satu “CEO Idaman 2005” .Sebelumnya, tahun 2004, Sudhamek AWS juga termasuk dalam urutan 10 Besar CEO Idaman para eksekutif perusahaan besar.



Best of the Best

Di bawah kendali kepemimpinannya, Kacang Garuda dari Garudafood Group berhasil meraih predikat “Best of the Best ICSA 2005”. Sebab inilah keenam kalinya Kacang Garuda meraih Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) Predikat “Best of the Best" ini diberikan hanya kepada merek-merek yang berhasil meraih dan mempertahankan anugerah kepuasaan pelanggan Indonesia atau Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) tiga kali berturut-turut atau lebih. Sebelumnya Kacang Garuda telah meraih ICSA pada tahun 2000, 2001, 2002, 2003, dan 2004.

ICSA sendiri bisa menjadi tolok ukur pertumbuhan sebuah industri, termasuk industri makanan dan minuman serta distribusi yang digeluti Garudafood Group. Maklum, jika semua produsen berlomba-lomba memberikan kepuasan terbaik bagi para pelanggannya, maka produsen pun akan mendapat manfaatnya.

Bagi Garudafood, keberhasilan meraih predikat “Best of the Best ICSA” pada tahun 2005 ini merupakan tantangan untuk terus berinovasi dalam hal strategi dan pengembangan produk, yang bisa memberi nilai tambah (added value) dan kepuasan bagi pelanggan (customer satisfaction).

Sejak dua tahun terakhir Kacang Garuda juga mengusung sederet program terkait dengan tekadnya sebagai “Health Icon”. Untuk itu Kacang Garuda menjalin kerjasama dengan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi).

ICSA merupakan anugerah yang digelar Frontier (lembaga riset independen ternama) dan majalah SWA untuk produk yang mampu memberi kepuasan kepada pelanggan.

Tingkat kepuasan pelanggan itu sendiri diukur melalui tiga faktor, yakni kepuasan terhadap kualitas produk/layanan (QSS), dan kepuasan terhadap harga berdasarkan kualitas yang diterima (VSS), serta persepsi bahwa salah satu merek dinilai terbaik secara keseluruhan dibanding merek lainnya (PBS).
Sumber: TokohIndonesia.com























mobil.jpg

KISAH

Seorang supir asal Jawa ketakutan saat menabrak mobil di jalanan. Dengan terbata-bata si sopir minta maaf kepada si boss-nya yang orang Inggris: "Sorry Sir, I brake brake, do not eat. After I check, the wheel no flower again" ("maaf pak, saya rem-rem nggak makan, setelah saya cek rodanya nggak ada kembangnya lagi").



Begitu si boss mau ikutan ribut sama yang ditabrak, si supir tersebut berkata, "Don't follow mix, Sir! The bring that car if not wrong is the children fruit from manager moneys, he stupid doesn't play! Let know taste". ("Nggak usah ikut campur Pak, yang bawa mobil itu kalo nggak salah anak buah dari menejer keuangan, dia memang goblok bukan main, biar tau rasa")



Besoknya si supir tidak masuk kerja, terus pas lusanya dia masuk kerja, si boss bule bertanya, "Why you're not coming?" Jawab si supir, "I am sorry boss, my body is not delicious, my body taste like enter the wind" ("maaf boss badan saya tidak enak, badan saya rasanya seperti angin").



"I really don't know what's your point?!", kata si boss "Yes... how yes?.... I am alone migrain Sir will how the speak, but yes already, how many-how may people Java can speak England?!" ("puyeng Pak mau bagaimana ngomongnya, tapi yo uwis lah... piro-piro wong jowo iso ngomong Inggris...)



posted by agus soehardjono







KALIMAT TERLARANG SAAT BERTEMU KLIEN BARU



Pertemuan dengan klien bisnis baru, seringkali menentukan apakah bisnis Anda akan 'gol' atau tidak. Hati-hati, dalam waktu lima sampai sepuluh menit pertama, kadang kesalahan fatal bisa saja terjadi karena Anda tidak bisa memilih kalimat yang tepat. Nah Anda yang hari ini punya jadwal bertemu dengan klien baru, coba hindari kesalahan ucapan berikut ini:



"Saya tidak tahu"



Jangan sekalipun mengucapkan kalimat ini untuk menjawab pertanyaan klien sehubungan dengan bisnis Anda. Kalau memang Anda tidak tahu, cobalah untuk mencari tahu. Dan jika Anda belum menemukan jawabannya, lebih baik Anda ucapkan, "Itu pertanyaan bagus, saya akan mendiskusikan pertanyaan Anda pada rekan-rekan."



"Anda harus.."



Ucapan "Anda harus menggunakan produk kami..." terkesan memaksa dan tidak etis. Lebih baik gunakan kalimat ini, "Anda membutuhkan produk kami.." atau "Kami bisa membantu masalah Anda dengan produk kami.."



"Kami tidak bisa memenuhi permintaan Anda"



Kalimat tersebut membuat klien Anda mengerutkan kening dan berpikir untuk tidak melanjutkan hubungan bisnis dengan Anda. Lagipula kalimat itu mengesankan Anda pasrah dan tidak berniat memuaskan klien. Lebih baik Anda mengatakan, "Walaupun itu hal yang cukup sulit, tapi kami akan berusaha untuk memenuhi permintaan Anda. Untuk itu akan kami bicarakan lebih lanjut dengan yang lain."



"Tunggu sebentar, saya akan segera kembali"



Jika Anda mengucapkan kalimat ini untuk mencari jawaban atas pertanyaan klien kemudian menghilang, Anda telah bersikap tidak 'fair' pada klien. Lebih baik Anda katakan, "Saya membutuhkan waktu tiga sampai lima menit untuk mencari informasi yang Anda butuhkan. Apakah Anda bersedia menunggu sampai saya mendapatkannya..?"



Kesimpulannya, Anda harus selektif dalam memilih kata-kata dan kalimat yang akan Anda lontarkan pada klien. Salah sedikit saja, klien akan menghilang dan berarti Anda gagal menjaring relasi baru. Anda nggak mau kan mengalaminya...? So, hati-hatilah..!



(Sumber : Google)







PEMIMPIN TRANSFORMASIONAL



Konsep kepemimpinan transformasional – transaksional muncul karena ada gejala bahwa praktek kepemimpinan terdahulu hanya mampu menciptakan perubahan yang kurang mendasar, seperti :



1. Menetapkan sasaran yang baru



2. Merubah tindakan yang kurang disukai menjadi tindakan yang lain



3. Mengurangi pertentangan yang timbul dari suatu kebijakan, dll,



dan tidak mampu menciptakan perubahan yang mendasar yang sangat diperlukan sekarang ini seperti:



1. Perubahan tingkah laku



2. Nilai-nilai



3. Motivasi dan kebutuhan



Dalam suatu perusahaan, karyawan dapat dibedakan dalam 4 tingkatan utama manajemen:



1. Pelaksana



2. Manajemen tingkat bawah



3. Manajemen tingkat menengah dan



4. Manajemen tingkat atas.



Konsep kepemimpinan transformasional ; transaksional didasari oleh teori kebutuhan/motivasi Maslow. Menurut Burns, kebutuhan pada tingkatan yang lebih rendah (seperti kebutuhan fisik, keamanan, dan afiliasi) bisa dipenuhi dengan baik oleh pola kepemimpinan transaksional, yang pada hakekatnya merupakan suatu proses pertukaran antara pemimpin dan pengikutnya. Pemuasan kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi hanya bisa dipenuhi oleh pemimpin yang menerapkan pola kepemimpinan transformasional.



Dikaitkan dengan teori Maslow, semakin tinggi jabatan seseorang dalam tingkatan manajemen, semakin tinggi pula tingkat kebutuhan yang ingin dipenuhi. Dengan demikian terdapat hipotesis bahwa semakin tinggi tingkat manajemen semakin tinggi perilaku pemimpin transformasional yang diharapkan dan semakin kecil perilaku transaksional yang diharapkan.



Perilaku kepemimpinan yang diharapkan pada semua tingkat manajemen adalah perilaku transformasional yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semua karyawan, mulai dari tingkat yang paling bawah hingga atas selalu mengharapkan perlakuan yang menganggap dirinya sebagai manusia, yang yang mempunyai nilai-nilai, cita-cita, serta kebutuhan sampai pada orde kebutuhan yang tinggi menurut teori kebutuhan Maslow.



Perilaku pemimpin yang diharapkan, bukan sekedar perilaku yang menghargai mereka sebatas pada pekerjaan yang dilakukan dan menggantikannya dengan imbalan yang sesuai serta perilaku ; perilaku yang sifatnya hanya transaksional.



Perilaku transaksional juga diharapkan pada semua tingkat manajemen tapi memiliki nilai yang sedang, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, ini menunjukkan bahwa bawahan tetap menginginkan timbal balik yang fair terhadap kontribusi yang dia berikan pada organisasi, namun itu bukan merupakan perilaku utama yang diharapkannya. Ada banyak perilaku transformasional lain yang lebih diharapkan yang bukan menganggapnya sekedar sebagai sumber daya saja tetapi sebagai seorang manusia.



(Sumber : Google)







TIPS



MENGETIK TANPA LELAH



Anda terbiasa bekerja lama mengetik di depan komputer? Bila ya, Anda tentu pernah mengalami rasa nyeri di jari-jari dan pergelangan tangan Anda lunglai memenceti tombol keyboard komputer.



Di masa sekarang ini telah tersedia berbagai macam produk keyboard yang ditujukan agar nyaman mengetik, meski dalam waktu lama. Namun yang lebih penting adalah bagaimana mengatur postur dan posisi tubuh Anda, terutama lengan, sehingga Anda bisa menghindari kelelahan dan cedera.



Untuk itu ada baiknya mengikuti nasihat Stephanie Brown, seorang guru piano asal Amerika, dalam majalan "Her World". "Ikutilah disiplin pemain piano yang sedang pentas," katanya. Stephanie memberi lima petunjuk untuk diterapkan saat Anda mengetik papan kunci komputer.



1. Sejajarkan pergelangan tangan dengan telapak tangan.



Upayakan pergelangan tangan selalu sejajar dengan telapak tangan. Lemaskan pergelangan tangan Anda seperti mengambang. Jangan tegang.



2. Posisi siku menggantung.



Pastikan siku dalam posisi bebas menggantung. Menyandarkan siku pada sandaran kursi saat mengetik, selain menyulitkan untuk mengetik, juga membuat Anda tegang dan cepat lelah.



3. Lemaskan jari telunjuk dan jari manis.



Kunci mengetik tanpa lekas lelah adalah melemaskan seluruh jari Anda. Jangan kaku dan tegang. Biarkan lemas, rileks, apa adanya.



4. Tekankan tombol dengan tenang.



Jangan menekan tombol dengan kuat atau mengalirkan kekuatan penuh pada tangan. Ingat, Anda sedang mengetik, bukan memukul tombol keyboard.



5. Bila tidak sedang mengetik.



Lemaskan keseluruhan tangan bila sedang tidak memencet tombol di keyboard. Keadaan sebelum mengetik juga mempengaruhi kondisi Anda di saat mengetik.



Selamat bekerja!



By: Stephanie Brown (Her World)







TIPS



ETIKA BERTEMU REKAN BISNIS DARI LUAR



Pelaku bisnis dengan lingkup bisnis internasional tentu sering bepergian ke luar negeri demi kepentingan bisnisnya. Entah itu bertemu dengan rekan bisnis, klien, atau menghadiri jamuan makan di luar negeri.



Tentu saja bertemu rekan bisnis dari negara lain berbeda dengan di Indonesia. Ada beberapa kebiasaan yang tak boleh Anda abaikan. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan kesan yang baik sehingga kemampuan Anda berbisnis tidak sia-sia hanya karena kesalahan kecil yang seharusnya tidak Anda lakukan.



Satu contoh kecil adalah masalah ketepatan waktu. Jika Anda meeting di Meksiko, jadwal meeting menyatakan jam 11 siang. Anda jangan berharap mereka akan datang terlambat seperti halnya kebiasaan di negeri ini. Sedangkan jika Anda rapat di Jepang atau dengan orang Jepang maka sebaiknya Anda datang 15 menit sebelum rapat itu mulai. Ini akan sangat mengesankan klien Anda di Jepang.



Untuk memudahkan Anda, di bawah ini ada beberapa kebiasaan yang menjadi ciri khas masing-masing negara yang menarik untuk Anda simak!



* China



Selalu gunakan nama keluarga untuk surat menyurat dan nama sapaan. Misalnya namanya Rusell Wong, maka sapa dan tulislah surat untuknya dengan Mr. Wong. Khusus untuk bisnis, tradisi China lebih menyarankan untuk memanggil seseorang berdasarkan jabatan yang diembannya. Misalnya `Direktur Wong` atau `Chairman Lee`. Mulailah rapat dengan jabat tangan yang lembut dan pembicaraan yang ringan. Peringatan: Jangan pernah mencoba akrab terlalu cepat. Adat istiadat China sangat menjunjung tinggi formalitas.



* Perancis



Untuk surat menyurat atau email, usahakan se-formil mungkin dengan pendekatan bisnis yang jelas. Gunakan sapaan nama depan selama meeting. Dan sebaiknya pendekatan bisnis dilakukan saat makan malam. Peringatan: Jangan pernah menelepon ke nomor pribadi untuk bisnis. Kalaupun terpaksa dilakukan, sebaiknya sebelum jam 9 malam.



* Belgia



Ucapkan sapaan selamat datang dengan ciuman di pipi. Peringatan: Jangan pernah menggunakan bahasa tubuh dengan menunjuk-nunjuk seseorang dengan jari. Sebaiknya letakkan jari-jari tangan Anda dengan baik di dalam saku celana selama bicara dengan mereka. Mengangakan mulut, meniup-niupkan udara, menggaruk-garuk wajah, tatapan yang tak fokus dan berbagai keisengan lain membuat orang lain terganggu.



* Italia



Ketika saling menyapa, sangat baik bila Anda saling memberikan pipi untuk berciuman dan saling berjabat tangan dengan erat untuk beberapa saat. Peringatan: Jangan menerima tawaran mereka untuk menambah porsi, jika dalam suatu jamuan makan atau sejenis mereka menawarkan untuk itu.



* Jerman



Ingatlah untuk selalu mengetuk pintu yang tertutup. Peringatan: Jangan pernah menjabat tangan seseorang jika salah satu tangan Anda berada di dalam saku.



So, jika Anda meeting atau kebetulan melobi klien atau rekanan dari salah satu negara di atas, ingatlah untuk tidak salah action. Ini juga berlaku jika Anda bertemu mereka meski di negara sendiri. Selamat bertemu rekan bisnis, semoga sukses...!



(Sumber: Google)

BAB. I
PENDAHULUAN
Dalam era global, tuntutan akan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia yang kompetitif kian meningkat. Hal ini turut didukung oleh perkembangan teknologi yang menyertai kemajuan peradaban manusia serta memicu tuntutan yang sama bagi pelaku usaha di dunia kerja. Sebuah tuntutan yang tidak pernah berakhir dan senantiasa akan mengalami dinamika tersendiri.
ASMI Santa Maria sebagai sebuah institusi pendidikan yang memiliki orientasi pada nilai-nilai profesionalitas kerja telah menyadari akan tuntutan global pada masa sekarang ini yang kerap kali juga menimbulkan polemik tersendiri. Polemik yang muncul akibat persaingan dalam keterbukaan pasar tenaga kerja internasional. Berbagai kasus kekerasan dan rendahnya penghargaan para pengguna jasa tenaga kerja negara kita bisa saja dipicu oleh kurangnya persiapan bagi sumber daya manusia kita.
Melihat kenyataan ini maka secara profesional sumber daya manusia kita mestinya dipersiapkan agar tidak sampai tertinggal kualitasnya dari tenaga kerja asing. Patutlah kiranya bila tenaga kerja yang kita miliki menjadi tuan di rumahnya sendiri, Indonesia. Dalam situasi ini pula peranan semua pihak yang memiliki tanggung jawab dan masyarakat yang sadar kiranya segera mengambil langkah strategis untuk mencegah semakin besarnya arus masuk tenaga kerja asing ke Indonesia.
Sejarah telah menunjukkan betapa banyaknya sumber daya manusia kita sebagai ‘komiditi ekspor’ dikirim ke berbagai negara yang membutuhkan di seluruh dunia. Keberadaaan mereka yang dikenal sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ini bukanlah tanpa masalah. Secara langsung kita bisa menyaksikan kisah pilu mereka selama bekerja di luar negeri melalui berbagai media yang secara kritis menyajikan kasusnya. Sekali lagi kemungkinan ini terjadi oleh karena secara mental, profesionalitas, dan fungsional mereka tidak dipersiapkan secara serius sehingga mudah diperbudak oleh para pengguna jasa tenaga kerja.
Memahami secara cermat situasi dunia kerja dengan kompleksitas tuntutannya maka kebijakan ASMI Santa Maria menjalankan Program Studi Komparasi ke berbagai perusahaan nasional dan lokal merupakan sebuah strategi yang tepat. Strategi dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berwawasan dan memiliki nilai lebih. Program yang bertujuan untuk lebih mengarahkan mahasiswa pada nilai-nilai real yang berlaku dalam dunia kerja ini menjadi sebuah jalan yang memiliki peran penting untuk menopang wawasan dan kompetensi lulusan di masa mendatang. Lulusan yang diharapkan dapat memenuhi standar kompetensi kerja sehingga pada saatnya dapat diserap oleh pasar tenaga kerja baik di tingkat nasional maupun internasional.
Studi Komparasi 2006 yang memilih beberapa objek studi berupa perusahaan bertaraf internasional, nasional, maupun lokal telah mencoba tanggap atas situasi dan berbagai persoalan yang kemungkinan selalu terjadi dalam dunia kerja. Perusahaan-perusahaan yang menjadi sasaran penting dalam pencapaian tujuan ini sendiri diharapkan pula membangun kerjasama yang sinergis dengan ASMI Santa Maria sebagai institusi pendidikan sehingga di masa mendatang lulusannya dapat menjadi pilihan perusahaan bersangkutan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur ASMI Santa Maria, Dra. Sr. M. Clarentine, OSF, MM., menyampaikan dasar menuju profesionalitas, yakni knowledge (Pengetahuan), skill (Keahlian), dan attitude (Sikap). Suatu nilai yang cukup mendasar dan penting dalam kemajuan mahasiswa sebagai sumber daya manusia yang dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja.
Sebagai seorang mahasiswa ASMI Santa Maria Yogyakarta yang turut mengikuti program studi komparasi ini merasa penting untuk menyerap dan mengolah berbagai informasi yang diperoleh selama proses studi komparasi berlangsung. Menyerap dan mengolah informasi sebagai bagian perencanaan dan pengenalan dunia kerja secara lebih baik. Dengan berbagai informasi yang ada maka penulis akan menyajikan laporan dari berbagai hasil analisa terhadap keberadaan perusahaan atau objek studi yang penulis ikuti. Perusahaan yang menjadi objek studi komparasi penulis antara lain ; PT Petrokimia-Gresik, PT Jawa Pos, dan PT Canning Indonesia Product-Bali.
Mengingat keterbatasan data yang dapat diperoleh selama kegiatan studi komparasi berlangsung maka data historis perusahaan akan dikemukakan sekilas pada bagian isi laporan ini. Dengan menggunakan tabel dan data statistik yang diperoleh dari perusahaan maka penulis berharap laporan ini dapat berguna bagi para pembaca.

BAB. II
ISI
Pelaksanaan Studi Komparasi 2006 yang berlangsung di Surabaya dan Bali pada kelompok penulis mendapat bagian dan kesempatan untuk mengenal PT Petrokimia Gresik, PT Jawa Pos, dan PT Canning Indonesia Product. Sekilas berdasarkan hasil pengamatan, penulis akan menyajikan laporan hasil studi komparasi sebagai berikut :
A.PT Petrokimia Gresik
Sebagai perusahaan yang berada di bawah pengawasan kementerian BUMN, PT Petrokimia Gresik memiliki peranan vital dalam industri pupuk nasional. Keberadaannya yang menopang laju perkembangan agraria nasional melalui pengadaan pupuk cukup patut diperhitungkan.
PT Petrokimia Gresik yang telah berdiri sejak 1968 diatas lahan seluas 450 Ha merupakan industri pupuk besar dan terlengkap. Berbagai jenis pupuk yang mengandung unsur Nitrogen, Superposfat, Asam posfat, dan sebagainya telah mencoba memenuhi kebutuhan pupuk nasional secara khusus di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya.
Walau disadari keterbatasan jumlah pabrik membatasi peranannya dalam menambah kapasitas produksi pupuk urea secara nasional, namun hingga saat ini tercatat beberapa negara pengimpor pupuk dari perusahaan ini. Negara tersebut tersebar di benua Australia dan sebagian besar Asia. Dengan masuknya produk pupuk Indonesia melalui label Petrokimia Gresik secara tidak langsung membuktikan bahwa kualitas produk nasional kita tidak kalah dalam persaingan pasar internasional.
Dengan visi menjadi produsen pupuk dan produk kimia berdaya saing tinggi dan diminati konsumen, PT Petrokimia Gresik telah menunjukkan keseriusannya. Hal ini terbukti dari perkembangan perusahaan ini yang cukup pesat.
B.PT Jawa Pos
Perusahaan swasta yang bergerak di bidang komunikasi massa ini pada awalnya didirikan oleh The Chung Sen (Suseno Tejo) dan secara resmi terbit pertama kali 1 Juli 1949. Dengan awal cetak mencapai oplah 6000 eksemplar perhari hingga 2006 ini telah menggapai kesuksesan sebagai koran nasional terbesar kedua.
Dari data yang diperoleh, saat ini Jawa Pos telah mampu mencapai target cetak sebanyak 360.000 eksemplar per harinya. Koran yang memiliki basis utama di wilayah Jawa Timur ini melakukan ekspansi pasar dengan perkembangan yang cukup memuaskan di wilayah Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT, hingga wilayah paling ujung timur Indonesia, Papua. Sebuah prestasi yang cukup membanggakan.
Strategi pemasaran secara jelas dapat dilihat melalui pengubahan format lama menjadi format baru yang memiliki tampilan lebih baik. Melalui format broadsheet muda harian Jawa Pos juga menyasar pasar kawula muda dengan menampilkan DETEKSI sebagai satu ruang khusus bagi pembaca muda. Pengelolaannya pun secara profesional dilakukan oleh kaum muda yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa yang berdomisili di sekitar Jawa Timur. Secara jelas dapat dilihat bagaimana strategi Jawa Pos yang melibatkan mahasiswa sebagai bagian tim kerja menunjukkan juga suatu kepedulian atas sumber daya manusia yang kita miliki dari lingkungan kampus.
Strategi lain dalam memasuki pasar lokal adalah dengan memuat secara khusus berita lokal dalam bagian yang disebut RADAR. Ini merupakan suplemen Jawa Pos yang khusus mengangkat isu lokal sebagai tuntutan pemenuhan kebutuhan informasi pembaca lokal. Selain itu untuk lebih menunjang dan menerapkan pelayanan terbaik, Jawa Pos juga telah memakai Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ). Dengan demikian, konsumen yang berada diluar pulau Jawa dapat memperoleh berita pada saat yang sama. Hal ini juga bagian upaya Jawa Pos untuk mempertahankan konsumen yang cenderung memilih kemudahan.
C.PT Bali Post
Bali Post merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang media komunikasi massa lokal dengan jaringan yang menjangkau internasional. Keberadaannya sebagai media terbesar di Bali menjadikannya sebagai media yang senantiasa peka dengan keberadaan Bali. Kepekaan ini terkait dengan citra pariwisata yang melekat pada Bali. Sehingga dalam keberadaannya Bali Post menjadi media promosi juga bagi dunia pariwisata Bali.
D.PT Canning Indonesia Product
Perusahaan kaleng tertua di Indonesia ini merupakan perusahaan yang pada awal kehadirannya di tahun 1942 cukup memiliki nilai historis. Perusahaan ini setidaknya merupakan salah satu perusahaan yang turut menjadi saksi bisu sejarah penjajahan Jepang di Indonesia pada masa Perang Dunia II.
Bertujuan untuk membuat makanan dalam kemasan kaleng, daging beku, dan daging Babi yang diasinkan untuk perbekalan angkatan laut Jepang pada masa itu kini perusahaan ini telah menunjukkan kemampuan bertahannya dan produk yang dimiliki dalam lifecycle product.
Perusahaan ini pada masanya menggunakan jasa konsultan-konsultan dari Belanda dan Taiwan salam rangka transfer teknologi. Memenuhi standar kualitas produksi yang berlaku di Indonesia, PT Canning Indonesia Product memperoleh predikat terbaik untuk ukuran pabrik daging.
Berbagai macam produk yang dihasilkan PT Canning Indonesia Product antara lain :
1.Corned
- Corned Beef Pronas
- Corned Ayam
2.Sosis
- Sosis Sapi Pronas
- Sosis Ayam Pronas
3.Liver Paste
- Beef Liver Paste Pronas
- Chicken Liver Paste Pronas
4.Produk lain-lain :
- Iga Sapi Saus Kecap Pronas
- Frozen Meat Pronas
- Masakan Indonesia Pronas (18 Items)
- Bumbu Nasi Goreng Sapi Pronas
- Bumbu Nasi Goreng Ayam Pronas
Dalam pemasaran produk tersebut diatas, PT Canning Indonesia Product menggunakan merek dagang PRONAS dan KIKU. Seluruh produk yang menggunakan merek Pronas dan Kiku tersebut disalurkan melalui perusahaan distributor yakni PT Bahtera Wiraniaga Internusa. Dengan demikian perusahaan hanya sebagai produsen daging kemasan kaleng, sementara pemasarannya dikelola oleh perusahaan rekanan kerja PT Canning Indonesia Product, dalam hal ini PT Bahtera Wiraniaga Internusa selaku distributor tunggal.
Untuk persediaan bahan baku dalam proses produksi PT Canning Indonesia Product melakukan impor dari luar negeri. Hal ini mengingat pasokan bahan baku daging dari Bali tidak memenuhi kuantitas produksi. Pilihan yang ada dan terbaik adalah Australia yang terbukti telah memenuhi standar proses internasional.
C.a. Manajemen Personalia PT Canning Indonesia Product
Keberadaan manajemen personalia dalam suatu perusahaan sama pentingnya seperti bidang-bidang manajemen lainnya. Peranannya dalam sistem operasional perusahaan cukup penting terutama dari sisi pengadaan sumber daya manusia bagi perusahaan. Demikian halnya penulis mencoba memberi rangkuman analisa studi komparasi, secara khusus dari sisi manajemen personalia PT Canning Indonesia Product.
Berdasarkan wawancara penulis dengan Anak Agung Mestika, salah seorang staf manajemen personalia, diperoleh gambaran sederhana mengenai bagaimana peranan manajemen personalia di perusahaan tersebut.
Tugas seorang manager HRDA antara lain mengurus segala macam kewajiban dan hak perusahaan secara umum baik internal maupun eksternal.
Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut PT Canning Indonesia Product menentukan kompetensi seorang manajer HRDA sebagai berikut :
Pendidikan Min. S1 ( Diutamakan bid. Hukum )
A.Memiliki kemampuan bahasa asing yang baik
B.Menguasai program komputer ( Min. Excel dan Power Point )
C.Mengakses internet
Sementara dalam penerimaan tenaga kerja diperusahaan tersebut dilakukan proses perekrutan seperti lazimnya dilakukan berbagai perusahaan lain. Dalam kenyataannya juga PT Canning Indonesia Product menerapkan sistem kontrak kerja selama 3 tahun bagi karyawan di level bawah.
Dalam proses perekrutan, pasca penerimaan seorang karyawan akan melewati masa percobaan sekitar 3 bulan dengan gaji sesuai UMR yang berlaku di Bali yakni Rp.567.500,-. Karena PT Canning Indonesia product menganut sistem senioritas maka kenaikan upah dilakukan berdasarkan periode kerja karyawan, sementara untuk setiap prestasi yang dilakukan karyawan akan dilakukan penilaian tersendiri. Prestasi ini dapat dilihat dalam berbagai bentuk, misalnya prestasi dalam disiplin, kehadiran, produktivitas, dan sebagainya. Untuk hal ini perusahaan menyediakan bonus yang secara khusus dialokasikan dalam anggaran perusahaan. Selain itu juga, karyawan berhak atas bonus bila perusahaan mencapai atau melebihi target keuntungan yang direncanakan. Bonus ini bentuk dan besarannya bergantung pada kebijakan perusahaan.
Menganalisa sistem pemberian bonus yang berlaku dalam perusahaan tersebut penulis melihat hal tersebut sebagai sebuah penerapan sistem sharing profit. Dalam hal ini karyawan mendapat bagaian atau bonus dari hasil keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Setiap karyawan diluar bonus yang tersedia berhak juga memperoleh Tunjangan Hari Raya (THR) dan asuransi yang biayanya bersumber dari anggaran perusahaan dan 2% potongan gaji karyawan setiap bulannya. Asuransi kesehatan yang tersedia juga berlaku bagi keluarga karyawan dengan pehitungan 1 orang anak dan satu orang istri. THR diberikan pada karyawan dengan kisaran 10% hingga 20% dari gaji pokok karyawan bersangkutan.
Untuk sumber daya manusia, perusahaan ini memiliki 239 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Keterbatasan jumlah karyawan ini mengingat efisiensi yang dilakukan perusahaan. Tidak mengherankan pula, posisi sekretaris di perusahaan ini masih dirangkap tugas oleh staf bagian personalia.
Dengan seluruh sumber daya manusia yang ada, PT Canning Indonesia Product setiap harinya mampu memproduksi 25 Dath untuk setiap produk. Setiap 1 Dath berarti memenuhi 18.000 unit, sehingga setiap harinya terdapat sebanyak 450.000 unit.
Dalam pemenuhan jumlah produksi maka sepatutnya perusahaan memiliki sumber daya manusia yang berkompetensi dan memenuhi spesialisasi di bidangnya. Hal ini tentu saja untuk menunjang suksesnya segala proses operasional dan mendukung sistem operasi secara keseluruhan.
Seluruh data mengenai karyawan dan latar belakang pendidikannya ini bersumber dari wawancara dengan salah seorang staf, Anak Agung Mestika. Dengan melakukan wawancara secara khusus laporan ini penulis sajikan sebagai bagian tanggung jawab dalam studi komparasi.
BAB. III
PENUTUP
Dalam laporan hasil studi komparasi ini penulis mencoba memberikan catatan-catatan yang kiranya berguna. Catatan ini penulis rangkum dari seluruh rangkaian acara Studi Komparasi 2006, baik di Surabaya maupun Bali. Catatan-catatan tersebut dirangkum dalam bentuk kesimpulan dan saran yang kiranya berguna bagi pihak perusahaan.
Kesimpulan
Mengalami secara langsung program Studi Komparasi 2006, penulis menyadari bahwa program ini belum seutuhnya memenuhi tujuan yang hendak dicapai. Hal ini disebabkan oleh kurangnya komunikasi yang terjalin antara peserta dengan pihak perusahaan. Namun begitu, berdasarkan apa yang telah penulis dapatkan dari tiga objek studi tersebut setidaknya muncul perspektif baru mengenai dunia kerja yang real.
Merujuk pada struktur departemen personalia dua perusahaan yang menjadi objek studi komparasi penulis mencoba mengambil perbandingan. Dari hasil pembandingan penulis cermati bahwa setiap unit ataupun departemen personalia memiliki bentuk yang khas di setiap perusahaan. Bentuk divisional ataupun matriks, pada intinya kembali disesuaikan dengan kebutuhan dan efektivitas kerja.
Berbagai pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan studi komparasi memberikan cukup banyak manfaat berarti. Bagi penulis sendiri dalam kesimpulan akhir, menilai bahwa dunia kerja penuh dengan dinamika. Dinamika yang didukung oleh perkembangan teknologi yang canggih menyebabkan sumber daya manusia mesti juga berkembang menuju penguasaan keterampilan dan kemampuan menguasai teknologi.
Secara khusus dalam melihat secara langsung lokasi perusahaan yang menjadi objek studi, penulis melihat betapa pesatnya perkembangan dunia kerja. Hal ini setidaknya tergambar dari adanya sinergi penerapan teknologi informasi dalam setiap kegiatan operaional perusahaan. Hal ini sebaiknya menjadi perhatian pihak manajemen perusahaan agar dalam proses perekrutan sumber daya manusia, perusahaan senantiasa mengutamakan kualitas daripada sekedar kuantitas. Dengan demikian tujuan perusahaan maupun tujuan perekonomian dapat terintegrasi dengan baik ke depan tanpa melupakan kesejahteraan para karyawan.

Enter supporting content here

" Profesional, Kritis, Humanis "